Wednesday 17 October 2012

Pantai Matras Bangka atau Baron Jogja?


Ketika memutuskan untuk mengunjungi Bangka di Mei 2012 lalu, yang saya fikirkan adalah jalan-jalan kali ini harus ke pantai,yup pantai yang bagus. Lalu kenapa tidak ke Belitung? Selain karena penerbangan yang jarang dan hampir semua full waktu itu, juga saya berfikir tak ada salahnya melihat dulu Bangka karena pasti indah dan kalau memang Belitung lebih indah seperti kata orang maka saya akan sangat penasaran dan pasti akan kembali untuk menikmati Belitung. 

Nah, beberapa bulan sebelumnya saya juga sempat mengunjungi Jogja, dari beberapa kali jalan-jalan saya ke kota itu baru di Februari 2012 itu saya menjelajah selatan Jogja. Yup, pantai Jogja. Lanskap daerah selatan Jogja penuh dengan perbukitan, jadi jalanannya ya turun naik meliuk bikin pusing, tapi indah karena hijau dan bisa melihat lembah dan pemukiman dibawahnya. Dan dibalik bukit itulah terdapat pantai-pantai selatan yang menakjubkan.

di pantai Baron juga terdapat pertemuan dengan muara sungai
Rombongan ke Jogja kali ini lebih banyak orang, karena ceritanya lagi reunian teman kantor jadi banyak teman-teman dari kota lain, dan karena itulah lebih enak dan ringan untuk sewa mobil hehe. Tidak kurang dari dua jam perjalanan, kami sampai di pantai pertama. Pantai Baron.
 
Di pantai Baron banyak perahu nelayan yang berlabuh, beberapa dari mereka terlihat sibuk membereskan jalanya. Sedikit berbeda dengan pantai selanjutnya yaitu Kukup, yang jarang terlihat nelayan karena sepertinya pantai ini lebih terjal. Ciri khas pantai-pantai di selatan Jawa atau barat Sumatera yang berhadapan dengan Samudera Hindia adalah pantainya yang terjal, dengan air yang biasanya berwarna coklat dan ombak yang besar, tengok saja Mentawai di barat Sumatera yang menjadi salah satu arena surfing terbaik di Indonesia bahkan dunia. Nah, tapi enaknya pemandanganya biasanya indah, dengan tanjung atau bukit di sekitarnya jadi kita bisa menikmati pantai dan laut dari atas tebing seperti di pantai Kukup ini yang hanya beberapa menit saja dari Baron.

hati-hati yang takut ketinggian :) ataupun takut melihat ombak besar saling bergulung

Saturday 28 July 2012

Sunrise Dieng dan Ruwatan Rambut Gembel


Dieng Culture Festival hari kedua. Hari yang paling menarik. 
Pukul setengah lima pagi kami sudah dibangunkan untuk mengikuti kegiatan pertama, melihat terbitnya matahari dari puncak bukit. Waw, langsung semangat karena selama traveling saya belum pernah benar-benar serius mengikuti acara nonton sunrise alasannya kalau bukan ngantuk pasti karena terlalu dingin apalagi kalau lagi naik gunung (banyak alasan ya). Tapi kali ini harus diniatkan dan bersungguh-sungguh (hehe)!! Katanya Dieng terkenal dengan dinginnya, eh ternyata betul! Dingin airnya menusuk kulit, ampunn!! Jadi tak perlu mandi langsung pasang jaket dua lapis. Semua orang di Bluwek coffee -nama penginapan saya- sudah siap. Teman-teman mahasiswa dari Jogja memang bawa mobil sendiri. Kami? Ternyata sudah dipinjamkan motor. Yap, harus menerjang dinginnya Dieng subuh-subuh pakai motor!! Jaket dua lapis mungkin sedikit membantu tapi saya tak punya persiapan seperti sarung tangan atau masker, jadilah tangan beku mulut kering akibat kekibas angin dingin. Si Ardi malah pakai celana pendek (hehe) tancapp gan!! 

bintang di langit subuh Dieng
Kurang lebih 20 menit perjalanan yang menyiksa -karena menahan dingin- kami sampai di tempat parkir untuk kemudian melanjutkan berjalan kaki sekitar 1 km mendaki bukit. Dan sudah ada banyak sekali mobil dan motor bahkan mini bus, wisatawan yang berjalan kaki juga tak kalah banyak. Jalanan menuju puncak bukit pun antre. Eh sepanjang mendaki saya masih bisa melihat bintang di langit biru subuh ini, indah sekali. 

Ada dua puncak yang dijadikan posisi terbaik melihat matahari terbit, yang masing-masing dapat menampung 100-200 orang. Karena saya bukan yang pertama datang (bayangkan harus datang lebih awal, Brrrr) maka setiap puncaknya pun sudah terlihat penuh. Persis dibawah salah satu puncak saya mencari posisi yang pas, bersama teman-teman pendaki lain memandangi semburat kuning di timur langit yang memanjang persis didepan mata kami dan menunggu hingga akhirnya bintang besar itu muncul. Memang betul, sangat indah melihat matahari terbit, melihat bukit-bukit dibawah kami yang mulai terpapar sinar dan mengikuti hilangnya bintang karena langit beranjak terang.

Monday 9 July 2012

Dieng, keindahan alam dibalik si rambut Gembel

Dua anak laki-laki duduk persis disebelah saya di deretan tempat duduk paling belakang, cukup jauh diluar jangkauan kedua orang tuanya. Sang kakak terlihat selalu sigap menjaga dan memperhatikan adiknya yang saya rasa umurnya hanya terpaut beberapa tahun saja. Sikap dewasa-dini yang muncul karena terdesak keadaan dan berhasil membuat saya tersenyum sendiri, kagum (hehe), maklum bus ekonomi non-AC Putri Jaya yang kami tumpangi kondisinya memang tidak begitu menyenangkan bagi anak-anak ini. Bayangkan banyaknya mereka yang merokok sepanjang perjalanan sampai dua buah motor yang dengan sukses berhasil diangkut masuk kedalam bus yang posisinya persis didepan saya dan anak-anak tersebut. Mantap!!

Panitia adat melakukan persiapan
di pelataran Candi Arjuna
Mungkin nasib keluarga ini sama seperti saya yang sebelumnya tidak pernah terpikir bakal join dengan Putri Jaya, tapi untuk langsung menuju Wonosobo malam itu kami memang kehabisan bus. Padahal saya dan seorang teman kantor sudah bekerja keras mulai dari izin tango alias ‘teng’ langsung ‘go’ jam enam sore sampai cari taksi di Jumat malam yang ternyata susahnya minta ampun! Dan akhirnya disinilah kami, pukul sembilan malam tepat Putri Jaya meluncur dari Pulo Gadung menuju Purwokerto, salah satu kota transit untuk kemudian menuju Wonosobo lalu Dieng. Ya, tujuan kami adalah mengikuti acara kebudayaan tahunan Dieng yang kali ini memasuki tahunnya yang ketiga (Dieng Culture Festival III). Akan ada banyak pagelaran seni budaya mulai dari tari topeng, barongsai, minum Purwaceng bersama, pertunjukan wayang kulit sampai ritual pemotongan rambut gembel yang fenomenal itu. Bakal seru!!


Tuesday 12 June 2012

Jakarta is Us

Belum pas rasanya kalau belum cerita tempat-tempat wisata menarik versi saya di Jakarta karena bagaimana pun selama 14 tahun saya di Jakarta Depok, saya tetap cinta Jakarta dengan segala kelebihan dan kekurangannya, yang dari ‘orok’ harusnya lebih cinta dan peduli ya (pastinyaaa).

Jalan-jalan kemana saja di Jakarta? Banyak!!! Semua ada, kita bisa menikmati wisata kuliner yang saya rasa makanan khas sa Indonesa ada, wisata belanja sudah karuan banyak, mau theme park tinggal ke kawasan Ancol atau Taman Mini Indonesia Indah, wisata alam salah satu pilihannya ada di Pulau Seribu, wisata sejarah dan budaya seperti museum pun tersedia atau sekedar keliling kota menikmati ‘panorama’ modern sang ibu kota negara juga bisa. Transportasi menuju tempat tersebut juga cukup beragam seperti kereta listrik (KRL), Transjakarta Busway maupun angkutan umum lain, atau mau pakai kendaraan pribadi pun silahkan.

Mungkin sulit mendapatkan info bagaimana menuju suatu tempat wisata apalagi yang tidak begitu populer.  Informasi resmi yang terintegrasi antara tempat wisata dan moda transportasinya memang belum maksimal, dan biasanya cara paling baik menurut saya tanyalah warga sekitar atau googling saja (hehe). Beberapa tahun lalu, Transjakarta sudah menyediakan peta di setiap shelter-nya yang menunjukkan beberapa kawasan wisata Jakarta dipadukan dengan jalur atau koridor busway yang dilewati, hal ini cukup membantu wisatawan dan mungkin malah membuat beberapa warga memilih Transjakarta sebagai transportasi untuk jalan-jalan (daripada macet mungkin). Semoga diimbangi dengan pelayanan yang semakin baik.

Monday 9 April 2012

Bandung, The Beauty of Her

Sepeda motor melaju menuju kawasan Soreang, menawarkan pemandangan dan udara yang jauh lebih segar dari perkotaan. Sebagai salah satu ‘kampung’ masa kecil saya, melihat Bandung sekarang ini memang jauh berbeda dengan 13 tahun silam. Daerah selatan maupun utara Bandung akhirnya menjadi alternatif wisata bagi anda yang juga mencari keindahan alam. Beranikanlah juga memilih moda transportasi yang lain seperti sepeda motor, pas sekali berdua dengan si dia ‘melarikan diri' memecah padatnya kota menemukan romantic hideaways anda sendiri.
 
Terus mengarah ke selatan Bandung mendekati Ciwidey, sepeda motor sewaan kami mulai menemukan tantangannya. Kontur jalan berbukit yang naik turun dan berkelok-kelok membuat ia harus ekstra kerja keras mengingat penumpangnya yang yaa.. agak berat ni (hehe). Pemandangan-nya tentu tidak mengecewakan, sawah sampai hutan pinus yang indah akan banyak dijumpai. Kawah Gunung Patuha adalah tujuan kami. Kawah ini sering disebut sebagai Kawah Putih karena permukaannya yang berbatu dan berpasir putih. Air kawahnya yang berwarna terang dapat berubah-ubah serta memunculkan kepulan asap putih. Banyak pohon-pohon yang bagi saya sangat eksotis, hitam, beberapa diantaranya meranggas menyisakan sepi pada cabang-cabangnya memagari sekeliling kawah menampilkan padanan yang terasa sunyi tapi indah. 

Wednesday 29 February 2012

Keseleo di Malang (part 2 end)

Juni 2011, kali kedua saya jalan-jalan ke Malang bersama teman-teman kantor. Niat awal menghadiri pernikahan salah satu teman di Surabaya, tapi tetap pingin jalan-jalan dan (tetep) ke Malang lagi. Sampai-sampai saya berfikir apakah kota ini daya tariknya memang luar biasa atau jangan-jangan cuma mau kabur dari Surabaya yang puanasnya ternyata juga luar biasa (hehe), ini kali pertama saya ke sang-ibu-kota Jatim.

Karena kami berangkat agak siang setelah resepsi maka sampai Malang pun sudah sekitar pukul 9 malam. Baru tahu ternyata Malang cantik juga di malam hari karena sebelumnya saya hanya mampir di kota ini plus siang pula. Walaupun sudah malam, jangan khawatir kehabisan tempat bermain disini. 

jatim park
spinning coaster-nya
Yup, seperti yang saya jelaskan sebelumnya, Malang memang lengkap dengan wisata alam sampai taman bermain. Untuk theme park siang hari, seperti halnya Dufan di Jakarta disini juga ada Jatim Park 1 yang mengusung konsep taman bermain dan hiburan lengkap dengan 36 wahananya termasuk spinning coaster dan kolam renang raksasa. Lalu ada Jatim Park 2 yang konsepnya selain untuk bermain juga untuk belajar termasuk didalamnya adalah Batu Secret Zoo. Kebun binatang dengan koleksi satwa lengkap dari seluruh belahan dunia seperti Lamma sampai Singa Afrika, juga menawarkan kegiatan unik mulai dari feeding birds sampai mancing harimau (berani coba?).

Saturday 25 February 2012

Wisata alam sampai theme park, petualangan cinta sampai keseleo, Malang (Part 1)

Coban RondoKota yang sangat sadar akan potensi pariwisatanya dan terkenal mulai dari wisata alam sampai taman bermain atau theme park, yup Malang!! Bahkan Malang bersama Denpasar mendapatkan predikat sebagai kota dengan pelayanan terbaik untuk wisatawan dalam ajang Indonesian Tourism Award 2011, ditambah dengan Jatim Park yang juga terpilih sebagai obyek wisata terfavorit diikuti Raja Ampat Papua dan Tanah Lot Bali. Wuiih bikin ngiler kan semua tempat-tempatnya dan kota Malang jadi salah satu paket yang lengkap untuk jalan-jalan.

Dua kali perjalanan one-day-trip saya ke Malang memang bukan contoh yang baik bagi yang ingin leyeh-leyeh hehe, tapi apalah arti jalan-jalan biasa kalau ada yang luarrr biasa!!
Des 2009. Petualangan cinta si Agus judulnya. Mampir dulu di Garut, ‘soan’ sama orang tua Agus, minta doa restu untuk mengejar cinta di seberang sana. Nah tugas saya sih sebatas menemani, selalu siaplah mendukung perjuangan teman saya ini, itung-itung jalan-jalan J.

Saturday 4 February 2012

Solo traveling - Tips asal-asalan (Part 2 End)

'Solo' traveling pertama kali ini hampir berakhir, tapi masih ada cerita dan tips menarik! 

Dari Selo saya langsung meluncur ke Jogja. 
ampun deh Malioboro
Sampai Jogja ternyata sudah jam 3 sore dan kami berpisah di Malioboro karena saya masih harus mencari tiket pulang hari itu juga (wuih menjelang malam tahun baru Malioboro padet poll). Saya pun berterimakasih karena teman-teman baru ini sudah menggagalkan rencana saya di Jogja dengan rencana SELO yang lebih seru. Tidak punya banyak waktu, saya lanjut jalan-jalan di Malioboro, beli ini itu, formalitas buat orang-orang rumah terus langsung menuju Terminal Jombor dengan Trans Jogja (oia bagi saya setelah Trans Jakarta, Trans Jogja dan Trans Semarang adalah yang medingan hehe,,,agak niat gitu!!)

1st Jan - Dapat bus ke Jakarta yang tidak sebagus Shantika tapi ber-AC dengan harga tidak terlalu jauh berbeda, 125ribu. Berangkat tepat jam 7 malam dari Jombor. Serunya tahun baru-an di jalan, tepat jam 12 malam lagi enak-enaknya tidur pasti jadi bangun karena ada saja teman yang sms pas pergantian tahun (hebat itu orang, niat!) Nah, ketika saya tengok jendela disamping pas memang lagi banyak warga yang membumbungkan kembang api mereka, bagus, banyak, passs diatas kita, malah dari bis bisa lihat kembang api dari kejauhan di beberapa kampung, memang tidak terlalu besar percikannya tapi mengesankan (halah) karena berbeda dari biasanya... Itukan yang dicari
Oia, ada beberapa hal bodoh dan tips ringan selama perjalanan saya...

Tuesday 31 January 2012

My First 'Solo' Traveling (Part 1)

Menutup akhir tahun 2011 lalu saya kembali jalan-jalan, langsung semangat begitu mendengar salah satu teman sedang training di Solo dan anehnya kali ini nekat mau pergi sendiri, disamping penasaran karena belum pernah kesana dan belum pernah traveling sendiri, juga karena teman saya yang lain super suibukk di akhir tahun, alasan terakhir ya karena ada penginapan gratisss!! Yeay!! Numpang hehe. So, Terimakasih banyak untuk teman baik saya yang sudah bersedia menampung saya.
Kali ini tidak ada rencana pasti, mengutip salah satu nasehat dari buku (traveling) primbon saya, yang penting tiket PP! Disananya mah lihat nanti hehe tapi tiket pulang ternyata juga belum punya, ya liat nanti lah, rencana utama sih tetap ada, hari pertama akan dihabiskan di Solo, kedua di Jogja dan kembali ke Jakarta dari Jogja, intinya malam tahun baru di jalan, banyak kejutan! seseru apa? Hayuuk mulai.
Dec 29th. Jakarta – Solo ditempuh dengan Bis Shantika yang bagi saya muantep banget! 120ribu rupiah dengan jumlah seat-nyaman yang hanya 30an. Sebelumnya juga sempat cari tiket kereta, browsing, tanya Indomaret juga, eh ternyata KA Bisnis Senja Utama Solo maupun Yogyakarta habisss (tuh akibat nyari ’hari gini’) tapi diuntungkan juga sih, dengan harga tiket yang hampir sama sebetulnya fasilitas si Shantika ini lebih banyak seperti AC (di kereta bisnis tidak ada AC-nya) dan dapat makan gratis pula, walaupun waktu tempuh bus lebih lama tapi ya memang niatnya jalan-jalan ya sudah hajar bleh.
Berangkat dari PAL Depok jam 3 sore tiba di Solo jam 6 pagi (15 jam!!) tapi biasanya ’hanya’ 12 jam kok! Dapat teman baru di bus, teman sebelah-duduk, seorang ibu yang sangat semangat kalau cerita,  pengalamannya banyak, aura positifnya itu loh terpancar sekali, dan usut punya usut beliau ini lulusan psikologi!!! selain dapat banyak jajanan (hehe) saya juga dapat banyak sharing dan pelajaran, dan singkat cerita dipastikan saya akan datang di sunatan anaknya di pertengahan 2012. Si Ibu motivator ini turun lebih dulu di Boyolali, mau datang keresepsi pernikahan sahabatnya yang ternyata dulu kenalan di bis juga (ck..ck..ck). Lanjut bu!
Dec 30th. Jam 6 pagi di Terminal Tirtonadi Solo, masih harus naik bus ke arah selatan seperti jurusan Wonosari karena tempat kost teman saya ini lumayan jauh, di daerah Solo Baru. Singkat cerita mulai dari terminal ke tempat kost dan sampai akhirnya benar-benar bisa jalan-jalan isinya cuma nyasar dan salah bus kota, mulai dari keneknya yang ’ga ngeh’ kalo saya mau ’kesini’ tapi main iya-iya aja, busnya yang memang super jarang atau saya yang terlalu asyik memperhatikan sekitar jadi bablas, seru memang! Tapi akhirnya untuk kelancaran hajat saya, diputuskan sewa becak untuk keliling kota sekalian tanya-tanya tempat wisata sama si bapak pemilik becak yang ternyata baik sekali.