Belum pas
rasanya kalau belum cerita tempat-tempat wisata menarik versi saya di Jakarta karena
bagaimana pun selama 14 tahun saya di Jakarta Depok, saya tetap cinta Jakarta
dengan segala kelebihan dan kekurangannya,
yang dari ‘orok’ harusnya lebih cinta dan peduli ya (pastinyaaa).
Jalan-jalan kemana saja di Jakarta?
Banyak!!! Semua ada, kita bisa menikmati wisata kuliner yang saya rasa makanan
khas sa Indonesa ada, wisata belanja sudah
karuan banyak, mau theme park tinggal
ke kawasan Ancol atau Taman Mini Indonesia Indah, wisata alam salah satu
pilihannya ada di Pulau Seribu, wisata sejarah dan budaya seperti museum pun
tersedia atau sekedar keliling kota menikmati ‘panorama’ modern sang ibu kota
negara juga bisa. Transportasi menuju tempat tersebut juga cukup beragam
seperti kereta listrik (KRL), Transjakarta Busway maupun angkutan umum lain, atau
mau pakai kendaraan pribadi pun silahkan.
Mungkin sulit mendapatkan info
bagaimana menuju suatu tempat wisata apalagi yang tidak begitu populer.
Informasi resmi yang terintegrasi antara tempat wisata dan moda
transportasinya memang belum maksimal, dan biasanya cara paling baik menurut
saya tanyalah warga sekitar atau googling
saja (hehe). Beberapa tahun lalu, Transjakarta sudah menyediakan peta di setiap shelter-nya yang menunjukkan beberapa kawasan
wisata Jakarta dipadukan dengan jalur atau koridor busway yang dilewati, hal
ini cukup membantu wisatawan dan mungkin malah membuat beberapa warga memilih Transjakarta
sebagai transportasi untuk jalan-jalan (daripada macet mungkin). Semoga
diimbangi dengan pelayanan yang semakin baik.
Saya sendiri pun belum pernah
menjelajahi semua kawasan wisata Jakarta, hanya beberapa yang populer saja.
Diluar itu ada beberapa tempat yang menjadi favorit saya seperti kawasan
Monumen Nasional (Monas), pantai Ancol dan kawasan Kota Tua, dan enaknya ketiga
tempat tersebut memang mudah dijangkau oleh busway.
Melakukan wisata alam atau
sejarah/budaya memang lebih menarik minat saya, dan di Jakarta ketiga tempat wisata-murah
itu rasanya bisa mewakilinya. Bagi sebagian warga, Monas maupun Kota Tua memang
bukan yang terpopuler bila dibandingkan Dunia Fantasi-Ancol atau Taman Mini sekalipun,
tetapi saya selalu mendapatkan suasana yang berbeda disana, ramai warga yang
hanya duduk berbincang bersama keluarga disekitaran taman kota monas, melihat
lampu-lampu taman monas di malam hari atau melihat bangunan sisa sejarah di
kota tua dan tersenyum sesekali melihat mereka yang bermain sepeda onthel berhias
cantik. Favorit saya yang lain duduk santai berbincang sore menikmati laut luas
di ancol yang satu-satunya di Jakarta ini.
Nah, tak lengkap rasanya kalau
tidak mengabadikan moment-nya lewat kamera saku yang selalu siap menemani saya. Ceritanya lewat foto saja ya.
Enjoy...me as a very amateur photographer :)
Foto tidak sengaja ini saya sangat suka :) |
Anjungan di sepanjang pantai jadi
tempat favorit karena mendekatkan Anda ke laut.
Saat senja akan lebih indah, karena
kali ini mendekatkan Anda ke orang-orang terkasih :)
|
Ancol memang tidak memiliki
pantai yang luas untuk kita bermain-main tetapi saya tetap bisa menyegarkan
fikiran dengan melihat laut luas dihadapan. Anginnyaa wusshh!!
|
Malam hari di Monas tidak kalah
ramai, bahkan sebagian warga memang memilih datang selepas senja demi melihat
lampu-lampu taman yang cantik atau bermain sepeda. Tidak bawa sepeda sendiri?
Dengan dua puluh ribuan saja kita bisa sewa sepeda ‘gandeng’ berhias lampu
warna-warni untuk mengelilingi kawasan Monas selama setengah jam. Mau
oleh-oleh? Banyak penjaja mainan lampu hias dan cendramata lainnya. Pokoknya Monas
itu ‘terang’ kalau malam :).
Kota Tua masih jadi pilihan bersantai
sebagian warga, karena memang tak jarang pameran, gelaran seni atau pasar malam
sering diadakan di kawasan ini. Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang sampai
Museum Bank Mandiri juga terdapat di kawasan Kota Tua. (fotonya kayak dimana
gitu yah)
Tidak hanya di Monas, Kota Tua pun bisa jadi pilihan tempat bermain sepeda bahkan lengkap dengan panorama gedung-gedung eropa dan bergaya ala ‘none belande’. Sewalah sepedanya, dua puluh ribuan saja.
Keindahan alam atau bangunan dan perilaku
budaya masyarakat yang didapatkan dari ketiga tempat ini selalu menyisakan kenangan
yang menyenangkan. Terkadang saya berfikir, janganlah selalu terpaku dengan
jalan-jalan yang monoton atau mahal, rutinintas pertanyaan bagaimana kesana,
mau apa disana atau malah pusing memikirkan bujet yang akhirnya malah menguras uang, carilah di sekitar apa yang dibutuhkan diri Anda.
Wisata hanya tentang mencari kenangan-kenangan menyenangkan bukan? :)
Selamat menjelajah !!
Bay..gue suka foto yang terakhir..artistik, diambil pas habis ujan ya? Well, i think you're an amateur photographer who will be professional soon..
ReplyDeleteiya habis gerimis sore-sore..
Deletesoon Amiin.. dibantu di per-indah yah hehe