Tuesday 31 January 2012

My First 'Solo' Traveling (Part 1)

Menutup akhir tahun 2011 lalu saya kembali jalan-jalan, langsung semangat begitu mendengar salah satu teman sedang training di Solo dan anehnya kali ini nekat mau pergi sendiri, disamping penasaran karena belum pernah kesana dan belum pernah traveling sendiri, juga karena teman saya yang lain super suibukk di akhir tahun, alasan terakhir ya karena ada penginapan gratisss!! Yeay!! Numpang hehe. So, Terimakasih banyak untuk teman baik saya yang sudah bersedia menampung saya.
Kali ini tidak ada rencana pasti, mengutip salah satu nasehat dari buku (traveling) primbon saya, yang penting tiket PP! Disananya mah lihat nanti hehe tapi tiket pulang ternyata juga belum punya, ya liat nanti lah, rencana utama sih tetap ada, hari pertama akan dihabiskan di Solo, kedua di Jogja dan kembali ke Jakarta dari Jogja, intinya malam tahun baru di jalan, banyak kejutan! seseru apa? Hayuuk mulai.
Dec 29th. Jakarta – Solo ditempuh dengan Bis Shantika yang bagi saya muantep banget! 120ribu rupiah dengan jumlah seat-nyaman yang hanya 30an. Sebelumnya juga sempat cari tiket kereta, browsing, tanya Indomaret juga, eh ternyata KA Bisnis Senja Utama Solo maupun Yogyakarta habisss (tuh akibat nyari ’hari gini’) tapi diuntungkan juga sih, dengan harga tiket yang hampir sama sebetulnya fasilitas si Shantika ini lebih banyak seperti AC (di kereta bisnis tidak ada AC-nya) dan dapat makan gratis pula, walaupun waktu tempuh bus lebih lama tapi ya memang niatnya jalan-jalan ya sudah hajar bleh.
Berangkat dari PAL Depok jam 3 sore tiba di Solo jam 6 pagi (15 jam!!) tapi biasanya ’hanya’ 12 jam kok! Dapat teman baru di bus, teman sebelah-duduk, seorang ibu yang sangat semangat kalau cerita,  pengalamannya banyak, aura positifnya itu loh terpancar sekali, dan usut punya usut beliau ini lulusan psikologi!!! selain dapat banyak jajanan (hehe) saya juga dapat banyak sharing dan pelajaran, dan singkat cerita dipastikan saya akan datang di sunatan anaknya di pertengahan 2012. Si Ibu motivator ini turun lebih dulu di Boyolali, mau datang keresepsi pernikahan sahabatnya yang ternyata dulu kenalan di bis juga (ck..ck..ck). Lanjut bu!
Dec 30th. Jam 6 pagi di Terminal Tirtonadi Solo, masih harus naik bus ke arah selatan seperti jurusan Wonosari karena tempat kost teman saya ini lumayan jauh, di daerah Solo Baru. Singkat cerita mulai dari terminal ke tempat kost dan sampai akhirnya benar-benar bisa jalan-jalan isinya cuma nyasar dan salah bus kota, mulai dari keneknya yang ’ga ngeh’ kalo saya mau ’kesini’ tapi main iya-iya aja, busnya yang memang super jarang atau saya yang terlalu asyik memperhatikan sekitar jadi bablas, seru memang! Tapi akhirnya untuk kelancaran hajat saya, diputuskan sewa becak untuk keliling kota sekalian tanya-tanya tempat wisata sama si bapak pemilik becak yang ternyata baik sekali.
Tujuan pertama, Dinas Perhubungan Surakarta.
masjid keraton surakarta
Mau drop lamaran plus CV (lho), tepatnya mau beli tiket naik bus tingkat Werkudara. Bus wisata tingkat yang konon satu-satunya di Indonesia. Bus jenis Mer-C ini di tingkat keduanya atapnya terbuka jadi bisa menikmati kota dengan leluasa. Duduknya juga nanti tukeran kok pas pulang. Harganya 20.000 rupiah saja dengan 3 jadwal (jam) keberangkatan, pagi siang dan sore sudah bisa keliling pusat kota. Dan tiket untuk saya? habiss! full book sampai tanggal satu, jadi kalau mau naik Werkudara bisa di tanggal 2 Jan hehehe Ndak usah lah! Tidak terpikir memang sebelumnya, fasilitas baru ditambah musim liburan menjelang tahun baru, ya jelas saya pasti berlomba tiket dengan warga Solo, next time lah!! pendatang ngalah dulu (iyalah).
tempat upacara pengangkatan
raja keraton surakarta
Di hari pertama ini, saya berkunjung ke beberapa tempat, yang memicu kecintaan saya akan budaya terutama jawa era lampau (hehe) seperti Keraton Surakarta, museumnya, plus naik becak keliling kompleks keraton lihat Kebo Bule a.k.a Kyai Selamet sama anak-anaknya lagi 'bekubang' (konon keramat, diarak setiap malam satu suro jam 24.00), Masjid Raya surakarta, Pasar Klewer, dan malam harinya sempat jalan-jalan ke tempat jajanan yang biasanya banyak didatangi warga Solo seperti GALABO (Gladag-Langen-Bogan) maupun Ngarsopuro yang keduanya berada dekat Jl. Selamet Riyadi. Pulangnya? Diatas jam 18.00 bus sudah jarang dan jadilah 'ngebecak' lagi. Oia perayaan tahun baru di Solo kali ini diisi banyak acara, dari koran yang saya baca sedikitnya ada 3 panggung hiburan dan seni yang disiapkan, jalan utama di Solo Jl. Slamet Riyadi pun ditutup (Solo car free night) tapi saya belum tertarik tahun baru disini (hehe).

Ngarsopuro, ngaso terus foto deh
31th Dec. Teman saya yang sekarang sudah libur kerja ternyata juga berencana ke Jogja, mau jalan-jalan sama teman-teman kantornya, jadilah saya juga diajaknya. Niat awalnya cuma ikut sampai Jogja, nantinya saya berpisah karena memang ingin jalan-jalan sendiri dan menghindari perbedaan ‘keyakinan’ akan selera jalan-jalan dengan kelima teman lainnya. Tapi memang saya lagi beruntung, mobil ternyata melaju via Magelang yang berarti akan melewati daerah Selo. Tahu kah? jalur alternatif yang menghubungkan Boyolali dan Mungkid-Magelang ada daerah yang bernama Selo (konon dari kata Sela atau celah) yang diapit dua gunung yaitu Gn. Merapi (2911 m) dan Gn. Merbabu (3142 m) Subhanallah dah pemandangannya, awan rendahnya bahkan sawahnya sangat memanjakan mata. Bahaya yang selalu siap mengancam dari letusan Merapi pun seperti tak etrhiraukan. Dari dulu saya ingin ke Selo tapi susah terjangkau karena angkutan yang memang tidak ada, so im so lucky today! Oia Selo juga jadi titik awal pendakian ke Merapi.

jangan takut kelaparan di Ketep Pass
Di sekitar Selo juga ada tempat wisata Ketep Pass (kayak puncak pass gitu kali ya) dimana kita bisa nonton film tentang kedahsyatan Merapi tepatnya 'kemerindingannya', ada menara pandang ke puncak gunung Merapi juga Merbabu atau sekedar main dan makan juga ada, lebih lengkap lah dari puncak pass-nya Bogor. HTM Ketep Pass sekitar Rp 7000 dan untuk nonton ada biaya ekstra Rp7000 per orang dengan durasi sekitar 20 menit. 


Selo atau sela, celah antara dua gunung
(liat ada yang pacaran dibawah hihi..)

2 comments:

  1. Solo..mau gue by..dulu cuma mampir stasiun solo balapan, ga sempat keliling-keliling..kapan-kapan kesono lagi yah, cobain bus tingkatnya, hehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. yok,, bis itu memang masih bikin penasaran bud.

      Delete