Terbentuk selama 400 juta tahun, Batu Caves juga jadi arena panjat tebing di Malaysia |
Masih ingat ketika saya
‘Tersesat di KL’?!?!
Ketika akhirnya saya
menemukan Menara Petronas, KL Tower, sampai kawasan Bukit Bintang? Nah, ini dia
versi extended-nya (hehe) yaitu ketika
saya sedikit melipir ke utara Kuala Lumpur dan ternyata menemukan Batu Caves.
Dari KL sentral kami naik
KTM (Keretapi Tanah Melayu) yang sedikit lebih lelet dari LRT-nya, turunnya
juga di stasiun Batu Caves dan dari sana sudah tinggal jalan kaki saja. Masuk
ke kawasan ini gratis! ya kali itu
warga Hindu kudu bayar kalo mau ibadah (hehe), tapi ternyata ketika memasuki
Gua Ramayana yang ada di sisi kiri harus bayar RM 1,00 per orangnya. Tanpa
bangunan loket, penjaga tiketnya adalah bapak-bapak perawakan india yang duduk
dibelakang meja kayu usang bertaplak plus tumpukan uang dan tiket diatasnya (jadi
sebetulnya bayar gak ni). Dari sekian banyak gua yang ada di Batu Caves, Gua Ramayanalah yang pertama kami sambangi.
Salah satu museum gua yang bagus, unik dan nyeni banget lah. |
Narsis euy ^o^ |
Setelah melihat kedalam,
tak heran kenapa pengunjung dimintai bayaran. Gua Ramayana ini jadi semacam
museum yang menceritakan perjalan religius Rama melalui diorama yang menurut saya
bagus sekali. Patung-patung itu dibuat dengan sangat apik dan detil, bisa ya?!
Yang perempuan ya kelihatan cantik yang lelaki juga cakep lengkap dengan detil pakaian
khas berwarna-warna cerah plus efek terkibas-kibas gitu (keren lah). Tak banyak yang saya
mengerti mengenai cerita di sepanjang dinding gua ini, tapi rasanya masih
berkutat tentang Rama dan pengasingannya, panah hebatnya (atau itu Arjuna
ya? hehe), istrinya yaitu Sinta sampai musuhnya yang namanya Rawana. Masuk
semakin dalam ada anak tangga ke atas yang bikin ngeri plus ngos-ngosan
tapi cantik juga untuk foto (hehe). Ada apa di atas? Temen saya bilang itu
jantungnya gua (hiii).
Patung Dewa Murugan tertinggi di Dunia (42,7 m), butuh 300 liter cat emas untuk melapisinya :) |
Saya lanjutkan tur
guanya ke sisi kanan, ke gua terbesar di Batu Caves ini, namanya Gua Cathedral
atau Gua Kuil karena memang didalamnya ada kuil Hindu dibawah langit-langit berkubah batu. Panas menyengat kala itu memang cukup cepat membuat peluh berjatuhan.
Eh tapi orang-orang cuek saja tuh seliweran tanpa alas kaki, panas gak tuh? Gak
takut kotor? rupanya warga Hindu disana sangat menjaga kesucian kawasan Batu
Caves yang merupakan tempat ibadah mereka, tidak cuma didalam kuil tapi
jalan-jalan dimanapun selama dikawasan ya telanjang kaki. Lalu kami yang turis?
Pasang muka “maaf-maaf kalau ngotorin” asik saja jalan beralas kaki (yang mungkin
alas kakinya pun kotor tuh? Huhu maaf).
Itulah budaya, mengakar
kuat tak ‘tergubris’ logika di setiap penganutnya. Sama halnya ketika saya lihat
melalui poster di sekitar gua saat festival Thaipusam digelar, salah satu atraksi
ekstremnya yaitu menusukan jarum ke lidah atau tusukan ke punggung (adooohh). Dikatakan
sebagai tanda kepasrahan kepada Tuhan (mujur saya datang bukan saat festival, mesti ngeri).
Untuk menuju Gua Kuil,
kita harus naik menapaki 272 buah anak tangga yang diberi nomer satu persatu (hehe
hebat lah jadinya gak pakai acara ‘setiap orang beda hitungan’ ala mitos2
gitu). Lalu sesampainya diatas kita akan menemukan tanah datar yang luas bak aula dengan dikelilingi dinding-dinding tinggi membentuk kubah gua yang
menjulang indah. Di salah satu sudutnya nampaklah kuil-kuil dengan deretan warga
yang siap sembahyang.
Gimme back my MB!! :( |
Jadi kalau sedang
melancong ke KL, tidak ada salahnya memasukkan Batu Caves ke dalam daftar
tempat wisata kita, pemandangan bukit kapur, wisata goa-goa, budaya, atau sekedar
berfoto di depan bangunan berarsitektur indah bisa kita nikmati disini. Dua hal
yang cukup mengganggu selama saya di Batu Caves, pertama aroma gua yang
ternyata tidak cocok dengan hidung saya (belerang kah? Tapi rasanya bukan) lalu
kedua, si monyet nakal (saya sampai jadi tontonan dan teriakan orang-orang di
tangga gara-gara monyet dengan liarnya mau merebut Marry Brown saya tapi saya
halau haha tapi karena dia makin beringas saya kasih deh). Trauma sekarang sama
monyet >.<
Oia, saya juga sempat mampir ke Aquaria KLCC yang canggih dan besar |
Feeding time... Shark!! (karena lama, saya ngacir aja! hehe) |
Oia, kala itu juga ada pameran edukasinya petronas di KLCC |
No comments:
Post a Comment