Yeaayy. Cerita
terbaru dari serial ‘mumpung’ story akhirnya datang lagi. Sebelumnya sudah ada
tiga seri yang semuanya menerapkan prinsip yang sama, aji mumpung! Mumpung ada
tugas kantor akhirnya jalan-jalan (hahaha). Destinasi yang kami tuju kali ini
adalah Pulau Putri, yang ada di Kepulaun Seribu, DKI Jakarta. Nah bedanya, kali
ini kantor saya sedang mengadakan acara kebersamaan (staff gathering) yang berarti salah satu tujuannya memang refreshing. Tapi, karena saya termasuk
panitia akhirnya ya kerja juga. Tapi tak apa, pasti selalu ada sesi santai
(maksa huhu).
Keren kaan speedboat kita hehe Welcome to Putri island! |
Sebagian warga
Jakarta pasti pernah ya wisata ke Kep.Seribu, betul kan? yang belum berarti mesti
coba karena disana ada banyak pilihan pulau. Secara jarak, Kep.Seribu relatif
dekat dengan Jakarta dibanding pulau favorit lain seperti Karimun Jawa atau
Bali, dan nyatanya pemandangan di Kep.Seribu pun tak kalah indah. Nah, Pulau
Putri ini adalah salah satu yang terjauh dari gugusan pulau di Kep. Seribu,
butuh waktu 1,5 jam naik speedboat keren
dari dermaga Marina Ancol. Bayangkan kalau harus naik perahu angkutan yang
banyak dipakai warga pulau, bisa 2-3 kali lipat waktu tempuhnya. Dulu saya
pernah ke Pulau Tidung yang cukup dekat, hampir tiga jam saya diatas perahu
nelayan, tapi ternyata hanya satu jam kalau naik speedboat. Jadi pintar-pintar pilih angkutan ya terutama buat yang
suka mabuk laut, tapi lihat harganya juga. Saya mah namanya juga aji mumpung (hihihi).
Pulau Putri
teryata dikhususkan untuk penginapan/resort
dan rekreasi. Jadi disini tidak ada pemukiman warga atau pusat pemerintahan
jadi tidak sembarang pengunjung bisa datang hanya yang akan menginap saja. Yang
saya tahu, hanya Pulau Putri dan Pulau Sepa yang memiliki resort. Tapi bukan berati di pulau lain tidak ada penginapan. Pulau
Tidung contohnya, kita bisa menginap di rumah warga/guesthouse yang banyak tersedia disana. Oiya, dari 355 pulau yang
ada di Kep.Seribu hanya 200-an yang sudah memiliki nama. Dan tidak semua
berpenghuni. Lain di nama lain di lapangan ya, bukan seribu ternyata jumlahnya
(hehe). Pulau-pulau favorit lain diantaranya adalah P.Pramuka, P.Bidadari,
P.Pari, P.Macan, P.Harapan dan lainnya.
Sambutan dan salam perpisahannya selalu pakai lagu |
Patung empat putri
duyung akan menyambut kita ketika tiba di dermaga P.Putri diiringi welcome dance tarian Bali dan lantunan
lagu-lagu dari grup musik. Ini bagian dari jamuan selamat datang bagi tamu
P.Putri. Sekilas saat menginjak kaki di dermaga saya mengamati pulau ini
ternyata tidak memiliki pantai yang luas, tapi semua kamarnya menghadap ke laut
plus disini kita seperti di pulau pribadi karena hanya ada tamu pengunjung saja
dan tidak ada yang lebih menyenangkan lagi dari pulau pribadi kan (hehe). Oia,
pulaunya memang tidak terlalu besar, kamarnya sekitar 70-an dan tidak sampai
setengah jam kita sudah bisa keliling pulau yang banyak ornamen Bali ini.
Tidak perlulah
saya ceritakan bagaimana acara gathering
kantor. Yang perlu dicatat memang kami semua merasa senang, lebih kenal dan
semakin kompak bersama, tapi yang lebih penting ketika team building, tim sayalah juara pertamanya (hohoho).
Pemandangan dari kamar, kolam renang buat yang gak mau ke laut dan juga pantai 'pendek' di Pulau Putri :) |
Jadi apa saja
yang bisa kita lakukan di Pulau Putri?
Layaknya sebuah resort pantai, fasilitas
olahraga air disini bisa dikatakan cukup lengkap. Di hari kedua ketika memasuki
acara bebas sebagian kawan langsung memulai kegiatan dengan snorkeling, yang lain mencoba banana boat, ada juga yang kayaking, tapi belum ada yang berani diving ternyata. Semua alat snorkeling, sepeda air sampai alat scuba
diving tersedia disini dan bisa disewa dengan harga yang wajar saya fikir.
Untuk bisa kayaking selama satu jam
kita tak sampai mengeluarkan uang 50 ribu rupiah, murah kan! ditambah perairan
yang sangat jernih dan arus yang tenang hampir tak berombak rasanya semua harga
sewa disini cukup layak. Bahkan staff maskot kantor kami pun (Pak Santo hehe) sampai
rela malas-malasan terapung diperairan dangkal leyeh-leyeh diatas baju pelampung ‘saking´ menikmati pemandangan yang mungkin tak pernah dia jumpai
di manapun (#piss pak) tak pusing pasal muka hitam atau bahkan meriang karena
masuk angin (hehe).
Kayaking di perarian yang dangkal, jernih dan indah bisa lihat ikan-ikan kecil dan karang dibawahnya |
Sudah merasa semua
olahraga air itu menarik? Tunggu sampai kita mengikuti trip jalan-jalan
keliling pulaunya untuk melihat karang dan juga sunset indah (Duh kok kayak iklan ya, wah hrs dapet
voucher inap grtais ni dari P.Putri hihihi). Ya, Pulau Putri memiliki
rangkaian trip untuk melihat terumbu karang dengan glass bottom boat atau kapal yang tepiannya berdinding kaca.
Kacanya bukan didasar atau di kaki kita ya tapi disamping tempat duduk jadi sangat leluasa melihat dasar laut dan
terumbu karang dari dekat. Tak perlu lah menyelam kedasar bagi yang takut atau
yang malas (hehe). Atau pilihan lainnya kita bisa menikmati terowongan bawah
laut (deep tunnel) yang ada di kiri
dermaga, jadi kalau takut naik kapal tapi ingin tetap melihat ikan dan karang
silahkan jalan-jalan di terowongan ini.
Banana Boat!! Saya masih saja belum pernah naik ini hahaha |
Sorenya kami
pergi dengan salah satu kapal untuk menikmati sunset atau biasanya disebut sunset cruise. Nah, untuk menikmati
sunset terbaik kami perlu bergerak kelautan terbuka, sehingga matahari
tenggelam tidak akan terhalang pulau-pulau lain. Jadi kapal pun bergerak sekitar 45 menit
menuju daerah terbuka tersebut. Mujur pulau ini memang ada di gugusan terluar
Kep.Seribu jadi tak begitu jauh untuk mencapai spot daerah terbuka. Sepanjang
perjalanan kami pun diceritakan pulau-pulau yang kami lewati, ada Pulau Bira,
Pulau Macan dan lainnya. Juga cerita unik yang menyertainya, ada pulau yang
akhirnya ditinggalkan penduduk, pulau yang penginapannya tak berpintu dan
langsung menghadap laut (saya lihat sendiri di pulau kecil itu, mantep!) sampai
pulau yang dimiliki suatu badan bahkan orang pribadi. Lucu rasanya mendengarkan
pulau ini milik perusahaan ini, pengusaha itu, milik orang kaya ini. Hebat ya
bisa sampai memiliki pulau. Konsepnya sebetulnya sama saja seperti memiliki
sebidang tanah di daratan hanya saja karena di pulau kecil jadinya kayak punya
satu pulau, tak apalah kalau masih orang Indonesia yang punya, kalau sudah
orang asing seperti yang ada di pulau-pulau eksotis terluar Indonesia saya kok
gak setuju, tak rela!
Sunset yang kami dapat belum maksimal sih tapi lumayan bisa keliling-keliling pulau |
Nah, hati-hati ya yang suka snorkeling!?! |
Lalu apakah setiap
pengunjung P.Putri akan mendapatkan semua rangkaian trip itu? Yak, bisa! Bahkan
bisa lebih banyak kegiatan tergantung biaya (hehe). Saya sendiri sudah coba
semua, yaaa secara teknis kegiatan air nya tidak semua sih, saya hanya snorkeling itu pun di akhir waktu karena
saya awalnya tak rela harus menginjak karang jadi ingin perairan yang lebih
dalam. Selain sakit ke kaki (beberapa kawan sampai berdarah hebat karena
karang), terumbu karang adalah makhluk hidup yang bisa mati kalau ada tsunami,
bom, bahkan injakan kaki yang serabutan begitu. Dan untuk hidup kembali butuh waktu
tahunan jadi seharusnya dijaga baik-baik. Tapi ternyata bagus juga di pulau ini
ada area snorkeling yang cukup dalam
sehingga akhirnya saya ‘nyemplung’ jadi tidak perlu merusak karang walau bagi
yang takut ke laut pasti akan menjadikan karang sebagai pijakan (oh nooo hehe). Tak heran banyak karang
yang warnanya tak lagi cerah tapi pucat, sebagian karena tertutup karang yang
mati yang berwarna putih. Semoga kesekian kalinya mereka snorkeling akhirnya
bisa mengerti.
Setiap perjalanan
wisata pasti ada masa untuk bersenang-senang, masa untuk kembali mengingat hal
baik yang sudah kita lakukan dan bahkan belajar hal baik yang baru. Saya yang
wisata sambil kerja saja bisa (mumpung) apalagi traveler yang niat jalan-jalan.
Sudah kah melakukan hal baik disana? Minimal tidak merusak atau turut menjaga apapun hal baik itu disana?
Lets be a good
traveler
Lets be good traveler too
ReplyDeleteiyaa.. harus ituu :)
Delete