|
Ini dia gondolanya... |
Berbekal pengalaman
kehujanan di Oriental Village, kami tak mau lagi batal naik ke puncak
Machincang dengan Langkawi Sky Cab, jadi sedari siang kami sudah sampai lalu
antre tiket (niat kan hihi). Sebelum masuk ke gondola ternyata kami bisa
menikmati Langkawi Sky Dome, sajian film luar angkasa berdurasi tak lebih dari
15 menit didalam layar bulat yang besar, mungkin seperti Planetarium ya. Puas
nonton, kami lanjutkan menaiki gondola. Saya tengok ke puncak, kabut itu masih
tergantung cukup tebal, Ah tapi tak
apalah tidak separah kemarin. Gondola melaju cukup cepat dengan kemiringan yang
aduh cukup menakutkan. Terlebih seiring
bertambah ketinggian kabut putih itu tampak semakin tebal menutup gondola kami,
teman saya justru senang “Bagus lah jadi gak
takut gak lihat apa-apa” ujarnya
(hehe).
|
Pemandangan menuju puncak :( |
|
Sampai di Puncak, tetap indah berkabut juga hehe |
|
ketika turun lumayan cerah :) |
Kami sempatkan turun di
terminal tengah menikmati anjungan yang dibangun disana lalu melanjutkan ke
terminal akhir. Memang kabut dingin kala itu menutup sebagian besar pandangan
pengunjung, sayang ya. Tapi sesekali kita bisa melihat gugusan pulau kecil
disekitar langkawi ini seperti yang kami alami kala itu, kabut-kabut sejenak
beranjak dan kemudian dari kejauhan terlihat gugusan indah pulau dengan air
biru mengelilinginya (walau hanya sebentar hehe). Sensasi gondola ini memang
daya tarik utama yang wajib dirasakan, saya pun penasaran seperti apa ketika
cuaca benar-benar bagus plus sky bridge,
jembatan di puncak bukit yang sedang direnovasi itu sudah bisa digunakan. Pasti
lebih indah dan menegangkan.
|
perahunya nyaman, anginnya juga :) |
Pantai juga jadi wisata
yang tidak boleh dilewatkan, kan kita ada di pulau, maka wajib ke pantai (hehe).
Langkawi memang lebih juara untuk urusan pantai. Dengan puluhan pulau kecil di
sekitarnya. Banyak tour yang mengajak pengunjung berwisata ke pulau-pulau
cantik dengan harga murah (sekitar RM25 per orang). Kami pun tidak ketinggalan.
AB tour and travel kala itu jadi sasaran kami untuk island hopping (keliling pulau).
Kami mulai dari pulau yang bila
dilihat dari jauh seperti wanita sedang hamil (Pulau Dayang Bunting) lalu pulau
yang pasirnya putih dengan pantai yang luas (Pulau Beras Basah) sampai melihat
aksi burung elang yang terbang berputar diatas air dan sedetik kemudian
meluncur kedalam air untuk menangkap ikan di Pulau Singa Besar. Wuaah menyenangkan memang, inilah
hebatnya Langkawi, pulau-pulau yang mungkin di sebagian daerah wisata terasa
mahal untuk dikunjungi, disini tidak sampai menguras dompet (hahay). Tak sampai
100 ribu rupiah. Serunya lagi, perahu dengan dua mesin (seperti jet) itu sukses
membuat seisi kapal teriak senang, keciprat air sampai loncat-loncat ketika
kapal menghantam gelombang air.
|
Bisa lihat perempuan hamilnya ? |
|
Atraksi elang yang jarang-jarang nih lihat langsung |
|
Pulau Neras Basah, bagus yaaa... bikin kangen lah |
|
Welcome to Pulau Dayang Bunting. Indah bukan! |
|
|
Hard Rock Hotel! 'hard' price too :) |
Kalau pantai di Pulau
Penang yang saya rasakan langsung yaitu di Batu Feringghi. Disini memang
katanya bagus, tak heran Hard Rock Hotel, salah satu yang termahal di Langkawi
pun berhadapan langsung dengan pantai di Batu Feringghi ini. Senangnya, saya
sempat menikmati senja di pantai lalu menyelinap masuk ke belakang Hard Rock
hotel via pantai bak tamu yang menginap (rasanya ini ilegal haha) dan ternyata wuaah... kolam renang, spa, cafe semua
lengkap. Tak heran mahal.
|
Sunset Batu Feringghi :) tahan nafas rasanya! |
Kalau di Langkawi saya
merasakan laut dengan kapal/boat cepat,
di Penang saya menikmati laut dengan ferry dan motor (hehe). Pulau penang
terhubung dengan dataran Semenanjung Malaysia via jembatan, dan ini merupakan salah
satu yang terpanjang di Malaysia. Dan juga ada ferry yang melayani rute yang sama
jika tidak ingin lewat jembatan. Ferry ini gratis bagi yang keluar dari Penang
dan sebaliknya bayar (murah saja). Begitu pun dengan jembatan, akan dikenakan
biaya bagi yang memasuki Pulau Penang, sebaliknya gratis. Berada diatas motor
menyusuri jembatan lalu ikut rombongan ferry tidak pernah saya rencanakan
sebelumnya, tapi ini sangat menyenangkan (haha). Jembatan Penang ini sungguh
megah, kokoh, dan memberikan pemandangan Penang yang indah. Dari jauh kita bisa
melihat bagaimana kontur bukit-bukit hijau di Pulau Penang membaur dengan
deretan gedung-gedung tinggi, seakan alam tetap seimbang dengan cepatnya pembangunan
kota.
|
Dari kiri ke kanan: antrian motor, mobil dan pejalan kaki :) naik ferry!! |
|
Memasuki Pulau Penang via Penang Bridge, ingat ya bayar!! :p |
Tak sabar ini mengetahui
bagaimana Penang bisa masuk dalam UNESCO World Heritage City dan juga kuliner
lezat di kedua pulau. Saya pun segera menuju George Town di Penang untuk
menikmati street art yang terkenal
itu.
|
Masih bersambung :) mau berfikir dulu hehe |
Selanjutnya Jelajah Pulau : 'Tua' nya Penang dan 'murahnya' Langkawi
aduhh mas yudha...kangen seh mau baca blog kamu seterusnya..ayuhh cepati dong
ReplyDeleteSudah siaaapp Bang Jheff
Deleteterima kasih ya sudah membaca selalu :)