Thursday, 18 September 2014

Jelajah Pulau : Sunset di Penang vs Island Hopping Langkawi



Ini dia gondolanya...
Saya masih belum juga naik Langkawi Sky Cab! (baca sebelumnya Jelajah Pulau : Trem Penang Hill vs Cable Car Langkawi)

Berbekal pengalaman kehujanan di Oriental Village, kami tak mau lagi batal naik ke puncak Machincang dengan Langkawi Sky Cab, jadi sedari siang kami sudah sampai lalu antre tiket (niat kan hihi). Sebelum masuk ke gondola ternyata kami bisa menikmati Langkawi Sky Dome, sajian film luar angkasa berdurasi tak lebih dari 15 menit didalam layar bulat yang besar, mungkin seperti Planetarium ya. Puas nonton, kami lanjutkan menaiki gondola. Saya tengok ke puncak, kabut itu masih tergantung cukup tebal, Ah tapi tak apalah tidak separah kemarin. Gondola melaju cukup cepat dengan kemiringan yang aduh cukup menakutkan. Terlebih seiring bertambah ketinggian kabut putih itu tampak semakin tebal menutup gondola kami, teman saya justru senang “Bagus lah jadi gak takut gak lihat apa-apa” ujarnya (hehe).

Pemandangan menuju puncak :(
Sampai di Puncak, tetap indah berkabut juga hehe
ketika turun lumayan cerah :)
 Kami sempatkan turun di terminal tengah menikmati anjungan yang dibangun disana lalu melanjutkan ke terminal akhir. Memang kabut dingin kala itu menutup sebagian besar pandangan pengunjung, sayang ya. Tapi sesekali kita bisa melihat gugusan pulau kecil disekitar langkawi ini seperti yang kami alami kala itu, kabut-kabut sejenak beranjak dan kemudian dari kejauhan terlihat gugusan indah pulau dengan air biru mengelilinginya (walau hanya sebentar hehe). Sensasi gondola ini memang daya tarik utama yang wajib dirasakan, saya pun penasaran seperti apa ketika cuaca benar-benar bagus plus sky bridge, jembatan di puncak bukit yang sedang direnovasi itu sudah bisa digunakan. Pasti lebih indah dan menegangkan.

perahunya nyaman, anginnya juga :)
Pantai juga jadi wisata yang tidak boleh dilewatkan, kan kita ada di pulau, maka wajib ke pantai (hehe). Langkawi memang lebih juara untuk urusan pantai. Dengan puluhan pulau kecil di sekitarnya. Banyak tour yang mengajak pengunjung berwisata ke pulau-pulau cantik dengan harga murah (sekitar RM25 per orang). Kami pun tidak ketinggalan. AB tour and travel kala itu jadi sasaran kami untuk island hopping (keliling pulau). 

Kami mulai dari pulau yang bila dilihat dari jauh seperti wanita sedang hamil (Pulau Dayang Bunting) lalu pulau yang pasirnya putih dengan pantai yang luas (Pulau Beras Basah) sampai melihat aksi burung elang yang terbang berputar diatas air dan sedetik kemudian meluncur kedalam air untuk menangkap ikan di Pulau Singa Besar. Wuaah menyenangkan memang, inilah hebatnya Langkawi, pulau-pulau yang mungkin di sebagian daerah wisata terasa mahal untuk dikunjungi, disini tidak sampai menguras dompet (hahay). Tak sampai 100 ribu rupiah. Serunya lagi, perahu dengan dua mesin (seperti jet) itu sukses membuat seisi kapal teriak senang, keciprat air sampai loncat-loncat ketika kapal menghantam gelombang air.

Bisa lihat perempuan hamilnya ?
Atraksi elang yang jarang-jarang nih lihat langsung
Pulau Neras Basah, bagus yaaa... bikin kangen lah
Welcome to Pulau Dayang Bunting. Indah bukan!
Hard Rock Hotel! 'hard' price too :)
 Kalau pantai di Pulau Penang yang saya rasakan langsung yaitu di Batu Feringghi. Disini memang katanya bagus, tak heran Hard Rock Hotel, salah satu yang termahal di Langkawi pun berhadapan langsung dengan pantai di Batu Feringghi ini. Senangnya, saya sempat menikmati senja di pantai lalu menyelinap masuk ke belakang Hard Rock hotel via pantai bak tamu yang menginap (rasanya ini ilegal haha) dan ternyata wuaah... kolam renang, spa, cafe semua lengkap. Tak heran mahal.

Sunset Batu Feringghi :) tahan nafas rasanya!

Kalau di Langkawi saya merasakan laut dengan kapal/boat cepat, di Penang saya menikmati laut dengan ferry dan motor (hehe). Pulau penang terhubung dengan dataran Semenanjung Malaysia via jembatan, dan ini merupakan salah satu yang terpanjang di Malaysia. Dan juga ada ferry yang melayani rute yang sama jika tidak ingin lewat jembatan. Ferry ini gratis bagi yang keluar dari Penang dan sebaliknya bayar (murah saja). Begitu pun dengan jembatan, akan dikenakan biaya bagi yang memasuki Pulau Penang, sebaliknya gratis. Berada diatas motor menyusuri jembatan lalu ikut rombongan ferry tidak pernah saya rencanakan sebelumnya, tapi ini sangat menyenangkan (haha). Jembatan Penang ini sungguh megah, kokoh, dan memberikan pemandangan Penang yang indah. Dari jauh kita bisa melihat bagaimana kontur bukit-bukit hijau di Pulau Penang membaur dengan deretan gedung-gedung tinggi, seakan alam tetap seimbang dengan cepatnya pembangunan kota.

Dari kiri ke kanan: antrian motor, mobil dan pejalan kaki :) naik ferry!!
Memasuki Pulau Penang via Penang Bridge, ingat ya bayar!! :p

Tak sabar ini mengetahui bagaimana Penang bisa masuk dalam UNESCO World Heritage City dan juga kuliner lezat di kedua pulau. Saya pun segera menuju George Town di Penang untuk menikmati street art yang terkenal itu.
Masih bersambung :) mau berfikir dulu hehe

Selanjutnya Jelajah Pulau : 'Tua' nya Penang dan 'murahnya' Langkawi

2 comments:

  1. aduhh mas yudha...kangen seh mau baca blog kamu seterusnya..ayuhh cepati dong

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudah siaaapp Bang Jheff
      terima kasih ya sudah membaca selalu :)

      Delete