“Besok katanya si ada
rombongan trail mau naik ke atas Mas, mungkin 50 ada tuh”
Itu yang Bapak pemilik
warung ucapkan di malam ketika kami numpang menginap. Ucapan seiring doa untuk
turut meramaikan warungnya esok. Dan pagi harinya selagi kami masih di gubuk, bukan
motor trail yang kami lihat tapi puluhan Bapak-bapak TNI yang sedang ‘wisata’
naik ke puncak Lawu. Latihan mungkin. Bahkanmereka berangkat dari subuh. Ada
juga trail tapi rasanya tidak akan sampai ke atas dan tidak sampai 50 (emang mau ngojek hehe). Jam 8 pagi kami
melanjutkan pendakian, meninggalkan POS 1 seraya pamit dan mengucap banyak terima kasih ke Bapak Ibu
pemilik warung (Duh, lupa tanya nama).
Istirahat dulu di POS 3. lanjut nanjak lagi!! |
Seiring waktu, kontur jalan rasanya
semakin naik tajam, jarang saya temukan jalan mendatar padahal saya
mengharapkan sesuatu yang mendatar barang sejenak tapi memang begitulah
ketika kita ambil jalur Cemoro Sewu. Jalur ini memang terus naik tapi lebih
pendek dibandingkan jalur Cemoro Kandang yang relatif datar tapi panjang karena
memutar jadi memakan waktu lebih lama. Di perjalanan kami menikmati pemandangan
yang sangat indah. Tumbuhan khas pegunungan seperti edelwise ada dimana-mana
tapi yang paling indah memang melihat kumpulan awan putih yang ada di
bawah kita. Udara memang semakin tipis dan dingin tapi kami masih harus bergerak justru supaya terasa lebih hangat.